Tokyo dengan segala simbol biaya hidup termahal di dunia hampir di semua aspek kehidupan, memberikan tantangan tersendiri bagaimana cara pengaturan keuangan yang baik. Sebagai seorang pelajar, dengan sumber keuangan yang terbatas, tentu kita harus bijak dan cermat dalam mengeluarkan uang. Tidak hanya untuk uang hidup sehari-hari, kita harus bisa menabung untuk masa depan dan untuk orang-orang yang kita cintai. Misalnya bisa menabung untuk membeli rumah, mobil, naik haji atau membiayai pernikahan bagi yang masih single
Selama hampir empat tahun di Jepang, saya
mengalami beberapa tahapan “pendewasaan” bagaimana cara hidup berhemat
namun tetap sehat dan ceria. Sehat dan ceria di sini maksudnya kita bisa
makan enak tiap hari dan juga menikmati rekreasi secara rutin.
Sebagai gambaran, dengan uang beasiswa senilai 160rb yen perbulan hasil
menabung uang beasiswa selama dua tahun awal di Jepang, saya mampu
membeli rumah di kota asal saya di Indonesia senilai 200 juta rupiah
plus uang senilai Ongkos Naik Haji. Namun di sisi lain, saya masih bisa
makan enak tiap hari (baca postingan di sini) dan juga jalan-jalan ke tempat-tempat wisata seperti disneyland, naik ke gunung fuji, main ski, dll. menarik bukan
Jika dicermati, maka komponen biaya hidup
terbesar adalah dari Tempat tinggal, Makanan, Transportasi, dan
Rekreasi. Pada awal-awal saya tiba di Jepang saya selalu membandingkan
harga-harga yang tertera di mana saja dengan harga-harga di Indonesia,
cara ini adalah cara yang kurang bijak. Ketahuilah bahwa kita hidup di
kota termahal di dunia, karenanya membandingkan harga di Tokyo dengan
harga di Indonesia hanya akan membuat stress sendiri
. Membuat pilihan menabung semaksimal mungkin juga bukan pilihan yang
tepat, karena setiap kali ada pengeluaran mendadak hati anda akan merasa
risau, mendongkol dan bisa bikin stress juga
. Cara yang bijak adalah kenalilah dulu berapa biaya hidup anda
perbulan dan kemudian buatlah nilai yang aman bagi anda untuk menabung,
misal: 30 persen sampai dengan 50 persen dari total beasiswa anda
perbulan. Jika sudah ketemu pola itu, maka anda sudah tidak perlu
memikirkan lagi tentang masalah pengeluaran anda.
Tempat Tinggal
Jika anda mendapatkan fasilitas asrama
dari kampus, maka anda termasuk salah satu orang yang beruntung di
Jepang ini. Karena komponen tempat tinggal adalah komponen biaya
terbesar bagi pelajar di Jepang. Biaya sewa asrama bervariasi,
tergantung kondisi asramanya. Ada yang cuma menarik 15.000 yen perbulan
sudah termasuk sewa kamar, listrik, air dan internet. Tapi biasanya
untuk yang satu ini masa tinggal hanya diperbolehkan sampai 6 bulan
sampai dengan satu tahun. Ada juga yang menarik ongkos total 33 ribu
yen, belum termasuk listrik air dan internet seperti asrama saya dulu,
baca postingan saya di sini.
Sehingga total saya menghabiskan rata-rata 50 ribu sampai dengan 55
ribu yen per bulan untuk tempat tinggal waktu itu (saat ini saya sudah
pindah ke apato – apartment ala jepang).
Jika anda harus tinggal di apato, maka
pilihlah apato yang tidak jauh dari kampus sehingga memungkinkan untuk
pergi ke kampus dengan jalan kaki atau naik sepeda, meskipun nilai
sewanya lebih mahal. Perhatikan juga berapa biaya pindahan ke apato
tersebut, juga nilai shikikin, reikin dan yachin (sewa bulan) nya. Hal
ini perlu kejelian tersendiri dari anda untuk memilih agen apato yang
tepat. Jika anda beruntung, anda bisa “mewarisi” apato senior anda,
lengkap dengan perabotannya . pembahasan mengenai apato mungkin akan saya bahas di tulisan tersendiri.
Makanan
Cara paling hemat dan enak dalam
menghemat komponen ini adalah memasak sendiri makanan kita. Dengan cara
ini, kita bisa menyesuaikan makanan sesuai selera kita. Keterampilan
memasak bisa dipelajari dari internet, dan percayalah bahwa memasak itu
mudah dan menyenangkan. Sebelum punya chef pribadi, saya dulu memasak
untuk satu atau dua hari ke depan di pagi hari, sebelum berangkat ke
kampus. Kemudian membawa bekal untuk makan siang dan makan malam. Dengan
hanya rata2 500 sd 600 yen perhari, saya bisa menikmati makanan
Indonesia plus buah, roti dan susu setiap hari
. Makan di kantin kampus menu paling sederhana (nasi putih + ikan
goreng + teh/air putih) kita harus menghabiskan 300 yen sekali makan,
jadi bisa dihitung sendiri bandingan nilai gizinya plus biaya
perbulannya berapa . Sekali-kali tentu saja anda bisa makan di restoran makanan halal saat anda sedang rekreasi, untuk sekedar variasi.
Dulu jika sedang tidak sempat masak saya
juga sering mencari bento di suupaa (supermarket) menjelang jam
tutupnya. Di jam ini, bento akan didiskon hingga 50 persen. Sambil itu
juga bisa mencari ikan yang juga didiskon hingga 50 persen, untuk masak
esok hari. Orang jepang sangat menyukai makanan segar, tapi di lain sisi
juga sangat menyukai diskon jadi di jam ini memang kita harus berebut
dengan mereka
Transportasi
Transportasi yang paling hemat dan sehat
adalah dengan bersepada. Budaya bersepeda adalah gaya hidup tersendiri
di Jepang, ada banyak sekali orang Jepang yang memilih transportasi ini,
sehingga sepeda ada di mana-mana, jalan trotoar untuk sepeda juga
sangat nyaman. Jika memungkinkan untuk bersepeda dari rumah ke kampus
setiap hari, maka pilihan ini adalah pilihan yang bijak. Kita bisa
membeli sepeda baru, bekas atau dapat gratis dari senior
. Jika tidak memungkinkan untuk bersepeda dan harus menggunakan kereta
api, kita bisa menggunakan season tiket (sistem berlangganan bulanan,
tiap tiga bulan, tiap tahun). Dengan cara ini kita menghemat sekitar 70
persen dari ongkos transportasi.
Rekreasi
Rekreasi adalah hal yang wajib kitalakukan selama belajar di Jepang
Tentu ada banyak alternative rekreasi yang bisa kita lakukan, dari
yang gratis sampai yang mahal. hal ini tergantung berapa lama kita
tinggal di Jepang. Karena saya tahu saya akan tinggal di Jepang lebih
dari dua tahun, untuk menghindari jenuh tokyo maka dulu saya
mengagendakan untuk mengunjungi obyek wisata berbeda tiap satu bulan
sekali. Di minggu-minggu yang lain, saya menghabiskan waktu untuk
pengajian atau untuk olahraga bersama teman-teman Indonesia lain.
Beruntung sekali di Tokyo dan sekitarnya ada banyak sekali obyek wisata,
dan sebagian besar hanya memakan ongkos transportasi atau tiket masuk
yang murah. Silahkan baca Tempat rekreasi dan hiburan di sekitar kota tokyo.
Pakaian dan Perabotan
Winter Sale dan Summer Sale adalah momen
yang tepat untuk berburu Pakaian baru dengan harga diskon mencapai 70
persen. Kita juga bisa mendapatkan baju baru dengan harga super murah di
toko second hand semacam hard off, dan book off. Perabotan nyaris baru
dengan harga miring juga bisa didapatkan di toko tersebut. Untuk yang
satu ini perlu kejelian anda . Alternatif lain, kita bisa mengunjungi portal orang asing yang ada di Jepang http://classifieds.gaijinpot.com/ dan
kita bisa mencari barang kebutuhan kita yang ditawarkan oleh mereka
dengan harga miring, bahkan gratis (bayar ongkos kirim).
Sumber: http://msholihulh.wordpress.com/2012/06/25/tips-hidup-hemat-namun-sehat-dan-ceria-ala-pelajar-di-jepang/
0 komentar:
Posting Komentar